How I start it ?

Suatu hari diwaktu yang sebenarnya nggak bisa dibilang senggang-senggang amat, kebetulan lagi buka laptop dan multitasking seperti biasa, keingetan kalo aku punya kotak cerita di blogger, soalnya gatau kenapa tiba-tiba pengen aja cerita. Pas aku login lagi setelah sekian lama, last posted nya on 2020. Lalu lucunya di postingan terakhir itu aku janji mau cerita banyak namun hanya menjadi wacana sampe 2 tahun pun kelewat gitu aja. 

So here I am now...
2 years later after i promise want to back again, and 6 years later after graduated, I am a Mom now.
Yes! I am!
A fresh from the oven Mom, a Mom of my beautiful little pumpy yumpy yum yum baby ☺ 
Mungkin agak nanti ye aku sharing soal hidup baruku ini. Kita kembali dulu ke 2017, Saat dimana aku nyemplung ke dunia yang sama sekali baru untuk seorang Tara yang idealis, perfeksionis, gampang dibodoin hahahhaha~

----------------------------------------

Mid 2016 - early 2017
Struggle adalah satu kata yang bisa menjelaskan era ini. Kalo kamu bilang ingin hidupmu sempurna tanpa cacat dan kegagalan sedikitpun, better you check again your life portofolios. Lhoh kenapa?
Sebelumnya aku disclaimer dulu ya, apa yang aku bicarakan ini bukanlah suatu bentuk penolakan terhadap berkah dan karunia yang diberikan Tuhan. Tapi lebih kepada sebagai pengingat kita sebagai manusia, sebagai pelaksana hidup, mau bagaimana kita menjalani dan memanfaatkan apa yang Tuhan berikan dengan sempurna dihidup kita. Apakah mau dibiarkan dinimati santai begitu aja atau mau dimanfaatkan dengan maksimal, nggak hanya ongkang2 dan bersenang senang atas kenikmatan itu ?

I've struggled a lot because of these privileged never make me challenged to survive more. I've never prepared to this mean society.
Let me tell you...
Seorang Tara Winda Hapsari rasa-rasanya jarang menelan sebuah kekecewaan yang dalam. Aku nggak pernah namanya ngga diterima di sekolah tujuanku. Bahkan masuk kuliahpun nggak pake tes dan yang pertama masuk jurusan itu dari sekolahku adalah aku. I said it was a MIRACLE, soalnya aku bukan anak jenius. I just follow the instruction, consistent on its step. Note : Ga pake joki ya, please! Aku jujur. Pake jalur rapot.
Kuliahpun ya, Tuhan gak habis-habisnya memberikan berkah. IPK sampe bisa bikin dapet beasiswa. The end of the day, dapet dosbim baiknya nggak kira-kira sampe dibikinin judul skripsi and voila! skripsi kelar bersih 4bulan saja. Named it lucky ? I said, Tangan Tuhan bekerja dalam setiap langkahku.

Tapi lagi-lagi waktu itu aku sama sekali masih seorang anak yang gatau apa-apa. 5 tahun berlalu aku baru tahu apa maksudnya.

Tuhan yang Maha Segalanya tahu Tara itu seperti apa. Segala sifat sensitif, nangisan, mudah putus asa, gak percaya diri, etc etc etc, tapi maunya berhasil. Heyhooo~~ no pain no gain ya!
Pokoknya aku saat itu merasa tenang-tenang aja karena merasa, "Oh yaudah sih aku hidup gini aja tuh lancar kok jalannya." dan nggak tahu (karena juga ngga pernah mengetahui secara langsung) jikalau dunia itu kejem sis.

Technically graduated 3.5 years, tapi secara akademik lulus di semester ke 8, cuma buat yudisium aja.
Kalo dipikir-pikir sekarang, bodo banget lah pake acara mau santai-santai dulu 2 atau 3 bulan buat healing. Kalo aku bisa mundur bentar, pasti langsung tancap gas lah..... 
Tapi yo namanya NGGAK NGEH kan ya.... yasutra lah aku menjalani step itu.
Mulai dari sini tuh Tuhan mau nunjukin banget kalo "you are wrong all the way Tar !"

So my journey begin!
Keluar masuk satu interview ke interview lainnya, update tujuan CV dari 1 PT ke PT lainnya, ikut psikotes dari 1 BUMN ke BUMN lainnya, bahkan pelajaran untuk menjadi definisi sebuah "TOUGH" adalah salah satunya gagal di proses terakhir salah satu BUMN yang diidam idamkan. Bolak-balik Malang Surabaya pagi buta dan nyampe rumah jam 11 malem naik kereta yang sendenannya tegak 90° selama 3 jam, untuk seorang Tara yang katanya kemarin "ngga pernah gagal", this so screwed me up to the highest level.  Okey, kayaknya hiperbola ya, but i swear it so damn hurtful for me (at that time). 

Summary dari perjalanan 9 bulannya Tara adalah itu tadi. Sampai akhirnya awal 2017 dan mungkin Tuhan udah ngrasa, "Oke ini anak siap buat pelajaran selanjutnya" , ditaruhlah aku ke sebuah tempat yang menjadi tempat turnover hidupku sampe muter 180°.

14 Februari 2017, sedang asik-asiknya looping play Spring Day by BTS (rilisnya hari itu bookkkk, inget bangeettt), ada nomer PSTN kode Surabaya telfon menginformasikan kata-kata yang selama 9 bulan aku tunggu. Yes, and I was super nervous imagine how i'm supposed to WORK! Yaampun ngga pernah kebayang gimana sih kerja itu, trus aku pertama kali bakal pergi dari rumah setelah 23 tahun aku di rumah terus sama Mama, how i'm supposed to live :') Padahal cuma ke Surabayaaaa, yang 2 jam nyampe dari rumah. 
Bingung, takut, tapi juga excited.. campur aduk jadi satu.
Setelah beberapa informasi dan hal-hal yang harus aku bawa, cukup kaget bahwa hanya dalam waktu 3 hari alias tgl 17 Februari udah harus masuk perdana, gapake ba-bi-bu, besoknya langsung cus Surabaya cari kos-kos an.

And...... petualanganku di Surabaya, kota Sura dan Baya, home base Bonek, kota panas pliket tapi bikin aku nampak glowing, dimulai dari gang ini :

Jl. Embong Blimbing No. 7-O 


Dari yang kuilhami atas yang sudah kualami, pengalaman yang sebenarnya juga engga amazing amazing amat tapi berharga buatku, gagal itu gapapa, pasti jadi pelajaran, dan memang sesekali harus merasakannya agar kita tahu dan gak kelewat shock pas bener-bener mengalami kegagalan atau sesuatu yang gak enak. 

-----------------

Di bawah gemerlap lampu LED Tunjungan Plaza, Bank Jatim, Hotel Ibis, Hotel Bumi, Plaza BRI, Hotel Wyndham, dan tentunya Gramedia Expo Surabaya, the unforgettable place who taught me everything, from super down until my up, accompany me to be better version, I start my journey!
So, how you start your journey ?

Taken by me, di suatu siang yang terik, yang pastinya lupa lah ya kapan, dimana kudu ke Bank Jatim karena disuruh setor duit via Bank Jatim 😏









Komentar

Postingan populer dari blog ini

Turning Point

Perjalanan Pulang - (Embun's Journey Pt. 1)